Selasa, 12 Juni 2012

Kisah Mistis Di Balik Perang 10 November 1945

bung-tomo
Tanggal berapa kita merayakan Hari Pahlawan? Setiap tgl 10 November. Bahkan setiap tgl tesebut kita diwajibkan mengheningkan cipta selama 1 menit. Tidak peduli dmana kita berada bahkan pengendara bermotorpun akan diminta berhenti sejenak untuk mengheningkan cipta..
Tapi tahukah kita pada kejadian tersebut ada kisah mistis dbaliknya?
Berikut kisahnya yg dituturkan oleh alm.mbah saya yg jg ikut dalam perang tersebut.
Pada 2 hari sebelum tgl tersebut, Bung Tomo selaku pimpinan pejuang – pejuang RI sudah tau akan keadaan perang sesungguhnya. Beliau juga tau bahwa akan sulit menghadapi pasukan musuh yang jumlahnya jauh diatas pasukan kita. Pada waktu itu atas amanah kerabat-kerabat dekat Bung Tomo dan termasuk alm.mbah saya menganjurkan untuk meminta doa dan restu dari Kanjeng Sunan Ampel yang dianggap sebagai Pelindung Kota Surabaya.Pada saat tirakatan berlangsung, Bung Tomo mendapat wangsit bahwa Kanjeng Sunan Ampel berniat membantu dengan mengerahkan pasukan-pasukan gaibnya tapi agak sulit karena Kanjeng Sunan Ampel sudah tidak bisa mencampuri urusan duniawi. Mendengar itu, agak sedihlah perasaan Bung Tomo. Tapi Beliau tetap meyakini Jika Hati rakyat Indonesia menginginkan kemerdekaan yang tidak peduli harus diraih dengan darah sekalipun. Akhirnya dengan dibantu keinginan merdeka dan doa dari segenap rakyat Indonesia khusus rakyat Surabaya, mungkin membuat Allah tersentuh. Sehingga membuat Kanjeng Sunan Ampel diperkenankan membantu mengerahkan pasukan gaibnya, dgn catatan jika sudah terkena tembakan atau bom mereka akan menghilang.
Hal ini di yakini oleh alm.mbah saya dengan jumlah pasukan kita yg gugur terlihat sedikit dbanding jumlah pasukan kita ketika hidup. Pdhal secara senjata dan peralatan, pasukan kita sangat minim dibandingkan pasukan musuh. Lantas kenapa bisa tidak seimbang dalam jatuh korban pada pasukan kita? Apakah memang benar bantuan gaib dari Kanjeng Sunan Ampel nyata? Wallahu alam..
Satu hal lagi yang aneh. Konon sampai saat ini tokoh perobek bendera Belanda di hotel Orange, masih simpang siur. Sejarah tidak dapat mengetahui nama orang tersebut. Bila adapun masih sebatas wacana bukan fakta. Bila menurut cerita alm.mbah saya, agak mustahil bisa merobek bendera tersebut. Kenapa? Karena pada saat itu pasukan musuh masih bisa menembaki siapapun yang mendekati bendera tersebut. Bagaimana bisa dengan santainya merobek bendera tersebut tanpa cedera.
Apakah kisah ini nyata? Saya pun masih sulit menterjemahkan ini nyata atau bukan. Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar