Dalam peringatan 60 tahun bom Hiroshima, 3 kru pesawat Enola Gay yang masih hidup, termasuk Tibbets, menyatakan tak menyesal, karena bom atom itu merupakan peristiwa penting dalam sejarah. Dengan dijatuhkannya bom ke Hiroshima, Jepang menyerah kepada Sekutu, dan kekalahan Jepang itu menjadi bagian akhir Perang Dunia II. Sementara sejumlah warga Jepang yang selamat dalam serangan bom atom menyesalkan Tibbets, karena meninggal tanpa pernah minta maaf.
Hasil rekaman video bom atom di Hiroshima dan Nagasaki menunjukkan bahwa Tibbets dan kru Enola Gay hanya diperintahkan memakai kaca mata hitam sebelum menjatuhkan bom atom, dan setelah menjatuhkan bom harus segera menghindar. Setelah menghindar jauh, Tibbets dan krunya ternganga melihat bola api raksasa yang kemudian menimbulkan kepulan asap merah dan hitam mirip jamur.
Publik menduga, sebelumnya Tibbets tidak tahu jenis bom yang ia jatuhkan ke Hiroshima, dan baru tahu yang dijatuhkannya dari ketinggian maksimum adalah senjata pemusnah massal, yakni bom atom atau bom nuklir. Tibbets pun tak menduga bahwa bom yang dijatuhkannya telah membuat Hiroshima rata dengan tanah, serta menelan 140.000 nyawa dan ratusan ribu orang cacat dan sakit menahun karena radiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar