Jepang dilanda gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter di lepas pantai timur laut Jumat siang (11/3/2011) . Gempa itu juga menyebabkan tsunami yang diperkirakan setinggi 10 meter. Akibat gempa yang menyebabkan tsunami itu, ribuan warga Jepang diperkirakan tewas. Selain mengakibatkan kerusakan parah, gempa dan tsunami juga mengancam kondisi instalasi nuklir di Jepang. Apalagi terjadi ledakan di sebelah instalasi nuklir. Bahkan dalam laporan terbaru disebutkan ledakan terjadi di instalasi nuklir Fukushima. Hokuriku Electric Co mengatakan 3 reaktornya di pembangkit nuklir Onagawa di bagian Utara Jepang mati secara otomatis setelah gempa.
Hari ini, (Sabtu, 12/3/2011), Jepang menetapkan status darurat atas lima reaktor nuklir di dua lokasi menyusul tragedi gempa bumi dan tsunami Jumat kemarin. Status darurat diberlakukan setelah fasilitas pendingin di sejumlah reaktor mengalami kerusakan. Situasi itu berpotensi menimbulkan kebocoran radioaktif berskala besar, yang membahayakan banyak mahluk hidup.
Dilaporkan pula, tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi unit 1 dalam radius tiga kilometer harus mengungsi ke tempat aman. Namun, zona evakuasi diperluas menjadi radius 10 km setelah pihak berwenang mendeteksi tingkat radiasi yang delapan kali lebih besar dari kadar normal di reaktor Fukushima yang sudah berusia 40 tahun.
Tokyo Electric Power Co. mengumumkan kerusakan fasilitas pendingin di sejumlah reaktor, juga di lokasi Daiichi yang terletak di Jepang bagian timur laut. Pemerintah setempat langsung memerintahkan sekitar 14.000 warga sekitar untuk mengungsi.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menilai bahwa kerusakan fasilitas pendingin di sejumlah reaktor Jepang itu terjadi akibat terjangan banjir tsunami, tak lama setelah gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter.
Masih mengenai gempa dan tsunami di Jepang, Euro TV melaporkan kebakaran di 50 titik di timur laut Jepang. Stasiun televisi setempat melaporkan kebakaran juga terjadi di kilang Cosmo Oil di Chiba, bagian Timur Tokyo. Dilaporkan pula, kilang minyak, dan beberapa pabrik ditutup sementara.
Kerugian akibat gempa dan tsunami di Jepang itu diprediksi cukup besar mengingat banyak pabrik mobil dan semikonduktor di kawasan Utara Jepang itu.
Padahal perekonomian Jepang sudah membaik pada kuartal IV-2010 lalu dan diprediksi akan meningkat lagi pada 2011 menyusul membaiknya ekspor dan produksi industri. Namun gempa yang telah mengganggu industri di Jepang itu diperkirakan memberi dampak serius pada perekonomian negara ini.
Otoritas Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) menjanjikan semua upaya untuk tetap menstabilkan pasar finansial. BoJ berjanji akan tetap menstabilkan pasar finansial setelah tsunami menyebabkan yen merosot dan indeks saham Nikkei-225 anjlok. Pada perdagangan Jumat (11/03) sore, yen merosot ke 83,30 dolar sesaat setelah terjadinya gempa, dibandingkan posisi sebelumnya di 82,91 dolar. Indeks Nikkei ditutup merosot 179,95 poin (1,7%) ke level 10.254,43, yang merupakan titik terendahnya dalam 5 pekan terakhir.
dan inilah Beberapa gambar pasca Tsunami :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar